Minggu, 18 Oktober 2009

MEMIKIKIRKAN AYAT AYAT ALQURAN

Al-Qur'an adalah kitab terakhir yang Allah turunkan bagi semua
manusia. Setiap orang yang hidup di bumi wajib mempelajari
Al-Qur'an dan melaksanakan perintah-perintahnya.
Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mempelajari ataupun melaksanakan
apa yang Allah perintahkan dalam Al-Qur'an kendatipun mereka
menerimanya sebagai sebuah kitab yang diwahyukan. Ini adalah akibat
dari belum memikirkan tentang Al-Qur'an tetapi sekedar mengetahui
dari informasi yang didapat dari sana sini. Sebaliknya, bagi orang yang
berpikir, Al-Qur'an memiliki kedudukan dan peranan yang sangat besar
dalam kehidupannya.

Pertama-tama, orang yang "berpikir" ingin mengetahui tentang Pencipta
yang telah menciptakan dirinya dan jagad raya di mana ia tinggal
dari ketiadaan, yang telah memberinya kehidupan ketika dirinya belum
berwujud, dan yang telah menganugerahkan kepadanya nikmat dan
keindahan yang tak terhitung jumlahnya; dan ia pun mempelajari tentang
bentuk-bentuk perbuatan yang diridhai Allah. Al-Qur'an, yang Allah
wahyukan kepada Rasul-Nya, adalah petunjuk yang memberikan
jawaban atas pertanyaan manusia di atas. Dengan alasan ini, manusia
perlu mengetahui kitab Allah yang diturunkan untuknya sebagai petunjuk
yang dengannya ia membedakan yang baik dari yang buruk,
merenungkan setiap ayatnya dan melaksanakan apa yang Allah perintahkan
dengan cara yang paling tepat dan diridhai.
Allah berfirman tentang tujuan diturunkannya Al-Qur'an untuk
manusia:"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shaad, 38:
29)
"Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al-QurÕan itu adalah
peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil
pelajaran daripadanya (Al-QurÕan). Dan mereka tidak akan mengambil
pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah)
adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi
ampun." (QS. Al-Muddatstsir, 74: 54-56)

BAGAIMANA SEORANG MUSLIM BERPIKIR?
Banyak orang membaca Al-Qur'an, namun yang penting adalah sebagaimana
yang Allah nyatakan dalam ayat-Nya yakni merenungkan
tiap ayat Al-Qur'an, mengambil pelajaran dari ayat tersebut dan memperbaiki
perilaku seseorang sesuai dengan pelajaran yang terkandung di
dalamnya. Orang yang membaca ayat: "Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan." (QS. Alam Nasyrah, 94: 5-6), misalnya, akan merenungkan
ayat ini: ia paham bahwa Allah menciptakan kemudahan disamping setiap
kesulitan, karena itu yang ia harus lakukan ketika menemui sebuah
kesulitan adalah percaya penuh kepada Allah dan menantikan kemudahan
yang akan datang kemudian. Dengan janji Allah ini, ia melihat bahwa
putus harapan atau menjadi panik di saat munculnya kesulitan
adalah sebuah tanda dari lemahnya iman. Setelah membaca dan
merenungkan ayat di atas, perilakunya selalu sejalan dengan ayat tersebut
sepanjang hidupnya.

Dalam Al-Qur'an, Allah mengisahkan beberapa pelajaran dari kehidupan
para nabi dan rasul yang hidup di masa lampau agar manusia
dapat melihat bagaimana perilaku, pembicaraan dan kehidupan manusia
yang diridhai Allah, dan menjadikan mereka sebagai panutan. Allah berfirman
dalam beberapa ayat-Nya bahwa manusia hendaknya memikirkan
dan mengambil pelajaran dari kisah-kisah para rasul tersebut:
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal." (QS. Yuusuf, 12: 111)
"Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika
Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan membawa mu'jizat yang nyata."
(QS. Adz-Dzaariyaat, 51: 38)"Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itudan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia."
(QS. Al-Ankabuut, 29: 15)

Dalam Al-Qur'an, disebutkan beberapa ciri bangsa-bangsa kuno,
akhlaq serta bencana-bencana yang menimpa mereka. Adalah sebuah kesalahan
yang besar untuk memahami ayat-ayat ini hanya sebagai peristiwa
sejarah dengan berbagai peristiwa yang menimpa mereka. Sebab,
sebagaimana di semua ayat yang lain, Allah mengisahkan kehidupanbangsa-bangsa di masa lampau untuk kita renungkan dan ambil pelajaran
dari berbagai bencana yang menimpa bangsa-bangsa ini sebagai pedoman
dalam memperbaiki perilaku kita:"Dan sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu.Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS. Al-
Qamar, 54: 51)"Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan
paku, yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi
orang-orang yang diingkari (Nuh). Dan sesungguhnya telah Kami
jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka
adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
Maka alangkah dahsyatnya adzab-Ku dan ancaman-
ancaman-Ku. Dan sesungguhnya telah
Kami mudahkan Al-QurÕan untuk pelajaran,
maka adakah orang yang mengambil pelajaran?"

(QS. Al-Qamar, 54: 13-17)
Allah telah menurunkan Al-Qur'an untuk
semua manusia sebagai petunjuk. Oleh karena
itu, memikirkan setiap ayat Al-Qur'an dan menjalani
hidup sesuai Al-Qur'an dengan mengambil
pelajaran dan peringatan dari setiap ayatnya
adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan
keridhaan, kasih sayang dan surga Allah.
Tentang apakah di dalam Al-Qur'an
Allah mengajak manusia untuk
berpikir?

"Dan Kami turunkan kepadamu Adz-Dzikr
(Al-QurÕan), agar kamu menerangkan kepada
umat manusia apa yang telah diturunkan kepada
mereka dan supaya mereka memikirkan."
(QS. An-Nahl, 16: 44)Sebagaimana dalam ayat di atas, di banyak ayat-Nya yang lain, Allah mengajak manusia untuk merenung. Memikirkan tentang apa-apa
yang Allah perintahkan kita untuk berpikir, dan melihat makna tersembunyi
dan keajaiban ciptaa-Nya adalah salah satu bentuk ibadah. Setiap
hal yang kita renungkan akan membantu kita untuk lebih mengetahui
dan mengakui akan Kekuasaan, Kebijaksanaan, Ilmu, Seni dan sifat-sifat
Allah yang lain.

Allah mengajak manusia untuk memikirkan penciptaan
dirinya sendiri


"Dan berkata manusia: "Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku
sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?" Dan
tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya
dahulu, sedang ia tidak ada sama sekali?" (QS. Maryam, 19:
66-67)

Allah mengajak manusia untuk memikirkan tentang
penciptaan alam semesta


"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna
bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air,
lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan
Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan
awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-
tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan."
(QS. Al-Baqarah, 2: 164)Allah mengajak manusia untuk memikirkan sifat
kehidupan dunia yang sementara

"Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air
(hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya
karena air itu tanam-tanaman bumi, diantaranya ada yang dimakan
manusia dan binatang ternak. hingga apabila bumi itu telah sempurna
keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya
mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah
kepadanya adzab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan
(tanaman-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit,
seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan
tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir."
(QS. Yuunus, 10: 24)

"Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun
kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai
dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah
masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang
masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung
api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepada kamu supaya kamu memikirkannya." (QS. Al-Baqarah, 2: 266)
Allah mengajak manusia untuk memikirkan
nikmat-nikmat yang mereka miliki

"Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-
gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua
buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada
siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dan di bumi ini terdapat
bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanamantanaman
dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang,
disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanamtanaman
itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
kaum yang berpikir." (QS. Ar-RaÔd, 13: 3-4)Allah mengajak manusia untuk berpikir bahwa seluruh alam semesta telah diciptakan untuk manusia
"Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang
di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang berpikir." (QS. Al-Jaatsiyah, 45: 13)
"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun,
korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang memikirkan. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari
dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu)
dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar
ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya), dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakanuntuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang mengambil pelajaran. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan
lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan
kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai;
dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.

Dan Dia menancapkan gunung- gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama ka-mu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu
mendapat petunjuk, dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan).
Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk. Maka
apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan
(apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran."
(QS. An-Nahl, 16: 11-17)

Allah mengajak manusia untuk memikirkan tentang
dirinya sendiri

"Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?"
(QS. Ar-Ruum, 30: 8)Allah mengajak manusia untuk berpikir tentang
akhlaq yang baik"Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang
lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah
takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban
kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu
berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(
mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan
Allah kepadamu agar kamu ingat." (QS. Al-AnÔaam, 6: 152)
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan
keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu
agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl, 16: 90)
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang
bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu)
ingat." (QS. An-Nuur, 24: 27)


Allah mengajak manusia ntuk berpikir tentang akhirat,
hari kiamat dan hari penghisaban.


"Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan
(dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin
108
kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah
memperingatkan kamu terhadapsiksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang
kepada hamba-hamba-Nya."(QS. Aali ÔImraan, 3: 30)
"Dan ingatlah hamba-hambaKami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-
perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah
mensucikan mereka dengan(menganugerahkan kepadamereka) akhlaq yang tinggi
yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat."
(QS. Shaad, 38: 45-46)
"Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat
(yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tibatiba,
karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya.
Maka apakah faedahnya bagimereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?" (QS.Muhammad, 47: 18)



Allah mengajak manusia untuk memikirkan makhluk
hidup yang Dia ciptakan


"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut
lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran
Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl, 16: 68-69)
Allah mengajak manusia untuk memikirkan adzab
yang dapat secara tiba-tiba menimpanya
"Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah
kepadamu, atau datang kepadamu hari kiamat, apakah kamu menyeru
(tuhan) selain Allah; jika kamu orang-orang yang benar!" (QS. Al-
AnÔaam, 6: 40)
"Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran
dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang
kuasa mengembalikannya kepadamu?" Perhatikanlah bagaimana Kami
berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian
mereka tetap berpaling (juga). (QS. Al-AnÔaam, 6: 46)
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah
kepadamu dengan sekonyong-konyong, atau terang-terangan, maka
adakah yang dibinasakan (Allah) selain dari orang yang dzalim?" (QS.
Al-AnÔaam, 6: 47)"Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa
mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga)
bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?" (QS. Yuunus, 10: 50)
"Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa
mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga)
bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?" (QS. At-Taubah, 9: 126)"Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat)
sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi
pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat."
(QS. Al-Qashas, 28: 43)"Dan sesungguhnya telah Kami binasakan orang yang serupa dengan kamu. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS. Al-
Qamar, 54: 51)"Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya dengan
(mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan
buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. (QS. Al-AÔraaf, 7:
130)
Allah mengajak manusia untuk memikirkan tentang
Al-Qur'an

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al
Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan
yang banyak di dalamnya." (QS. An-NisaaÕ, 4: 82)
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau
apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada
nenek moyang mereka dahulu?" (QS. Al-MuÕminuun, 23: 68)
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shaad, 38:
29)

"Sesungguhnya Kami mudahkan Al Qur'an itu dengan bahasamu supaya
mereka mendapat pelajaran." (QS. Ad-Dukhaan, 44: 58)
"Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al QurÕan itu adalah
peringatan.Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil
pelajaran daripadanya (Al QurÕan)." (QS. Al-Muddatstsir, 56: 54-55)
"Dan demikianlah Kami menurunkan Al Qur'an dalam bahasa Arab, dan
Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian
dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Qur'an itu menimbulkan
pengajaran bagi mereka.". (QS. Thaahaa, 20: 113)
Rasul-rasul Allah mengajak umatnya yang kurang
dalam hal pemahaman untuk berpikir
"Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan
Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak
(pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku
tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah:
"Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu
tidak memikirkan(nya)?" (QS. Al-AnÔaam, 6: 50)
"Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak
membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi
petunjuk kepadaku". Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-
sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala
Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan
Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil
pelajaran (daripadanya) ?" (QS. Al-AnÔaam, 6: 80)
Allah mengajak manusia berpikir untuk melawan pengaruh syaitan "Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa
was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga
mereka melihat kesalahan-kesalahannya. Dan teman-teman mereka
(orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan
dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan)." (QS. Al-AÔraaf, 7:
200-202)

Perintah Allah untuk mengarahkan orang yang diberi
penjelasan tentang ajaran agama agar berpikir secara
mendalam.


"Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan
janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku; Pergilah kamu berdua
kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah
kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan ia ingat atau takut". (QS. Thaahaa, 20: 42-44)


Allah mengajak manusia untuk berpikir tentang
kematian dan mimpi


"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa
(orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa
(orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa
yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir."
(QS. Az-Zumar, 39: 42)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar